Image Hosted by ImageShack.us
 

geboy inside:

Save on Pet Meds at PetCareChoice.com
get over £100 worth of Free vouchers

Saturday, December 08, 2007
papervet: Abses kulit
ABSES KULIT
Oleh: Ali Maftuh

Abses adalah terjadinya pengumpulan eksudat purulen yang terjebak di dalam rongga di bawah kulit. Kejadian abses bermula dari trauma yang diikuti masuknya bakteri. Ketika bakteri/benda asing berada dalam jaringan, terbentuklah eksudat kemudian terakumulasi, jika tidak segera diekskresikan atau di absorbsi tubuh, maka akan memicu terbentuknya kapsul fibrous yang juga sering diikuti rupturnya jaringan. Penanganan yang tertunda akan memicu terbentuknya jaringan ikat pada dinding abses, jika hal ini terjadi maka ruang abses harus diisi dengan jaringan pengganti.


Abses kulit juga bisa terjadi setelah suatu luka ringan, cedera atau sebagai komplikasi dari folikulitis atau bisul. Abses kulit bisa timbul di setiap bagian tubuh dan menyerang berbagai usia.

Ada tiga penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang diikuti bakteri pyogenic. (Stapilokokkus Spp, Escerika Coli, β Hemolytik Streptokokkus Spp, Pseudomonas, Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang bersifat obligat an aerob (Bakteriodes spp, Clostridium, Peptostreptokokkus, Fasobakterium).

Abses kulit bisa menyumbat dan mengganggu fungsi jaringan di bawahnya. Infeksi bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi melalui aliran darah bisa menyebabkan komplikasi yang berat.

Diagnosa ditegakkan dengan anamnesa, apakah ada trauma/infeksi sebelumnya yang secara cepat menunjukkan rasa sakit diikuti adanya eksudat tetapi tidak bias dikeluarkan. Pada pemeriksaan fisik senantiasa ditemukan luka terbuka atau tertutup, organ/jaringan terinfeksi, massa eksudat, keradangan, abses superficial dengan ukuran berfariasi, rasa sakit dan bila dipalpasi akan terasa fluktuaktif. Untuk membantu menentukan penyebabnya, bisa dilakukan pembiakan atau pemeriksaan cairan yang berasal dari luka di kulit.

Dokter bisa mengobati abses dengan menyayatnya dan mengeluarkan nanahnya. Sebelum penyayatan dilakukan, diberikan obat bius lokal (misalnya procain atau lidocain). Setalah semua nanah dibuang, luka dicuci dengan larutan garam. Kadang kantong abses yang sudah dikeringkan ditutup dengan kasa dan dibuka 24-48 jam. Kompres hangat bisa membantu mempercepat penyembuhan serta mengurangi peradangan dan pembengkakan.

Penanganan abses tergantung dari lokasi. Untuk abses yang disebabkan karena sengatan diperlukan rawat inap. Prinsip penanganannya adalah mengeluarkan eksudat, termasuk mengeluarkan benda-benda asing dari rongga abses. Eksudat dikeluarkan dengan jalan dibuat drainage. Saat rawat jalan tetap dilakukan pengeluaran eksudat dengan mengeluarkan lewat drain. Kompres hangat sangat membantu proses penyembuhan. Jika diperlukan, dipasang Ellizabeth Collar untuk menjaga agar drain tidak lepas. Pada kondisi parah, bisa saja dilakukan fluid therapy.

Anti mikrobia efektif untuk mencegah infeksi sekunder. Anti biotik spectrum luas digunakan untuk membunuh bakteri yang bersifat aerob maupun anaerob, misalnya amoxicillin, clindamycin, trimetropim/sulfadiazine, untuk kucing menggunakan doxycyclin. ). Irigasi dengan penstrep (campuran penicillin dan streptomicyn) pada penanganan awal sudah tepat karena S. aureus merupakan bakteri gram + sehingga akan mati dengan antibiotic golongan penisilin. Drain dibuat dengan tujuan mengeluarkan cairan abses yang senantiasa diproduksi bakteri, selain itu mempermudah untuk memasukkan obat (iodine) dan mencegah pertautan jaringan dengan segera sebelum abses kering atau sembuh secara sempurna.

Setelah terapi dengan pembedahan dan pemberian obat, pasien senantiasa dipantau, jika kondisinya sudah membaik, drain perlu dilepas agar tidak terjadi peradangan. Tindakan pencegahan sangat diperlukan misalnya pasien dijaga agar tidak bertarung atau terkena trauma lain.

REFERENSI:
G.C. Brander, D.M. Pugh, R.J. Bywater, W.L. Jenkins, Veterinary Applied Parmacology and Therapeutics, Educatin Low-Priced Book Shceme Funded by the British Government, 1991.

Richard W Nelson & C Guellermo, Small Animal Internal Medicine, Third Edition, Mosby.

Signe J Plunkett, DVM, “Eergency Procedures for the Small Animal Veterenarian”, W.B. Sounders Company, Philadelphia London. Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo.

Larry P. Tilley dan Franscis W. K, Smitt, Lipincott Williams & Wilkins, The 5 Minute Veterynari Consult Canin and Felind, A Wolters Kliwer Company, Philadelpia, New york, London, Boenes aeres, Honggkong, Sydney, Tokyo.

Labels: ,

posted by ali maftuh,DVM @ 2:06 PM  
1 Comments:
  • At 10:19 AM, Blogger budi said…

    cara mengatasi abses yang sudah akut?

     
Post a Comment
<< Home
 
Google
 
About Me


Name: ali maftuh,DVM
Home: Tubanopolitan, East-Java, Indonesia
See my complete profile

myPetSally

Save 80% on pet medications

Pet-Supermarket.co.uk

Veterinary Journal
PubMed J.VetSci JVB BMC VetPathol ScienceDirect JVDI JVME JVMS JEVS AVJ
------------------
===PDF to WORD===
Veterinary e-books

vet4arab.co.cc

aahanet.org

aahanet.org

Previous Post
Powered by

BLOGGER

Add to Technorati Favorites