Image Hosted by ImageShack.us
 

geboy inside:

Save on Pet Meds at PetCareChoice.com
get over £100 worth of Free vouchers

Saturday, December 22, 2007
papervet: Toxoplasmosis
TOXOPLASMOSIS
Oleh: Drh. Sri Murwani, M.P.

Toxoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh toxoplasma, suatu protozoa parasitik yang bersifat obligate intracellular. Toxoplasmosis cukup familiar dan menyebabkan fobia masyarakat Indonesia karena terkenal dapat menyebabkan kelainan bawaan (kongenital) pada bayi-bayi yang lahir dari ibu terinfeksi toxoplasma yang telah dikenal dapat menyebabkan kelainan kongenital. Toxoplasmosis bersifat zoonosis, karena dapat menyebabkan penyakit baik pada hewan maupun manusia. Di dunia, toxoplasmosis merupakan penyakit infeksi parasit yang paling sering terjadi pada manusia, tetapi jarang menimbulkan penyakit serius, karena biasanya bersifat self limited pada individu sehat. Gondii merupakan satu-satunya spesies toxoplasma, sehingga disebut Toxoplasma gondii. Kucing merupakan hospes primernya dan merupakan sumber utama penyakit.


Siklus hidup toxoplasma ada dua fase, yaitu fase intestinal dan ekstraintestinal. Fase intestinal hanya terjadi dalam intestinum kucing. Enzim pencernaan dihasilkan toxoplasma untuk menembus dinding intestinum. Reproduksi parasit menghasilkan berjuta-juta oocyst yang tidak infeksius, yang akan diekskresikan bersama feses. Di luar tubuh kucing, oocyst mengalami sporulasi (sporogony) yang terjadi paling lama 21 hari, dan menghasilkan oocyst infeksius. Pada daerah dengan suhu panas dan kelembaban tinggi, oocyst dapat tahan hidup sampai satu tahun. Fase ekstraintestinal dapat terjadi pada semua hewan atau manusia yang terinfeksi. Pada fase ini, bentuk tachyzoite (trophozoite) dapat menyebar ke berbagai organ melalui sirkulasi. Dalam jaringan akan berubah menjadi zoithocyste (bradyzoite) yang dapat menjadi persisten selama hidup, menjadi bentuk infeksi khornik atau laten.

Penyebaran toxoplasma dapat melalui berbagai cara. Oocyst feses kucing dapat menginfeksi peroral melalui makanan atau minuman yang tercemar, infeksi secara langsung melalui tangan yang tercemar, atau perinhalasi. Stadium trophozoite dapat ditemukan pada sistem sirkulasi, sehingga dapat menyebar melalui transfusi darah, transplantasi organ, air liur, air susu. Pada stadium bradyzoit, toxoplasma dapat menyebar melalui makan daging yang kurang matang atau melalui transplantasi organ. Toxoplasma dapat juga ditularkan secara vertikal dari ibu ke fetusnya (transplasental).

Gejala toxoplasmosis timbul terutama pada individu/hewan yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, tetapi tidak patognomonik, sehingga dapat menyulitkan diagnosa. Pada individu immunocompromised, toxoplasmosis biasanya dapat menjadi fatal dan dapat menyebabkan kematian, karena menyerang berbagai organ-organ penting. Manifestasi klinis tergantung pada organ yang terinfeksi, misalnya saluran nafas pneumonia, bronchitis, laryngitis (batuk-batuk, sesak nafas), hepatitis (muntah, diare, joundice), jantung (sakit dada, sesak nafas), sistem saraf (inkoordinasi, retardasi mental), dll.

Infeksi aktif pada ibu hamil, dapat menyebabkan abortus atau kelainan kongenital pada bayinya. Infeksi pada trismester 1 atau 2 jarang terjadi, tetapi menimbulkan gejala yang paling berat. Kehamilan dapat mengalami abortus atau bayi lahir premature. Sebanyak 75% bayi lahir tanpa gejala, tetapi penyakit tetap bersifat progresif apabila tidak diterapi; 17% terlihat gejala hydrocephalus, khorioretinitis, pengapuran intrakranial; 8% mengalami kerusakan sistem saraf pusat, dan anak mengalami retardasi mental dan fisik. Infeksi toxoplasma pada trismester 3 paling sering terjadi, dan gejalanya sangat ringan atau tidak menimbulkan gejala yang berarti. Wanita muda yang pernah terinfeksi sebelum hamil tidak akan menularkan toxoplasma ke fetusnya apabila hamil, kecuali apabila pada titer antibodinya ditemukan titer tinggi IgM (bukan IgG). Pada individu yang pernah terinfeksi toxoplasma akan memperoleh long-live immunity terhadap reinfeksi, kecuali pada individu immunocompromised, toxoplasmosis dapat menjadi laten.

Diagnosa toxoplasma sulit ditentukan apabila hanya berdasar gejala klinis, karena gejalanya sering mirip dengan gejala penyakit lainnya (non-patognomonik). Gold standard diagnosis untuk toxoplasmosis sampai sekarang adalah pengukuran titer antibodi. Ditemukannya IgM merupakan petanda infeksi akut, baru saja terjadi dan merupakan bentuk infeksi aktif. IgG merupakan petanda infeksi telah berlangsung lama atau khronis. Biopsi jaringan kadang dilakukan untuk menemukan oocyst, tetapi hal ini sulit, dapat menimbulkan rasa sakit dan komplikasi. Pemeriksaan cairan amnion, dapat membantu resiko terinfeksinya fetus pada ibu yang didiagnosa positif terinfeksi, tetapi hal ini tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan komplikasi. Riwayat penyakit dan riwayat pengobatan kadang membantu diagnosa.

Beberapa metode pencegahan terhadap infeksi yang dianjurkan, antara lain:
1. Memasak bahan makanan dengan benar. Pemanasan pada suhu 700C selama 15- 30 menit dapat mematikan oocyst
2. Pengasapan, pengasaman, pengasinan makanan tidak dapat mematikan kista
3. Lalapan sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan
4. Cuci tangan sebelum makan
5. Pemeliharaan kucing secara baik: buang/bakar kotoran sebelum kista mengalami sporulasi (sebelum 4 hari); bakar semua barang terkontaminasi kista
6. Pendonor darah/organ sebaiknya dilakukan screening test untuk toxoplasma
7. Dilakukan pemeriksaan serologis pada wanita yang merencanakan hamil
8. Hewan atau individu yang terlihat sakit sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan/dokter.

Untuk terapi, obat yang biasanya dipergunakan adalah pyrimethamine yang dikombinasi dengan preparat sulfa. Obat tersebut toksik untuk kucing, sehingga biasanya diberikan dalam dosis kecil. Asam folat atau multivitamin dapat diberikan untuk memperbaiki kondisi tubuh. Kortikosteroid kadang diberikan dengan dosis yang sesuai, untuk menurunkan reaksi inflamasi. Obat lain yang sering digunakan adalah spiramisin, klindamisin.(KORAN PDHI)

Labels: ,

posted by ali maftuh,DVM @ 12:13 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Google
 
About Me


Name: ali maftuh,DVM
Home: Tubanopolitan, East-Java, Indonesia
See my complete profile

myPetSally

Save 80% on pet medications

Pet-Supermarket.co.uk

Veterinary Journal
PubMed J.VetSci JVB BMC VetPathol ScienceDirect JVDI JVME JVMS JEVS AVJ
------------------
===PDF to WORD===
Veterinary e-books

vet4arab.co.cc

aahanet.org

aahanet.org

Previous Post
Powered by

BLOGGER

Add to Technorati Favorites