Image Hosted by ImageShack.us
 

geboy inside:

Save on Pet Meds at PetCareChoice.com
get over £100 worth of Free vouchers

Monday, January 07, 2008
catatan si geboy: Jangan cuma asal dokter hewan
Jangan cuma asal dokter hewan

Banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan akan sebuah profesi dan beberapa diantaranya mungkin berawal dari sebuah mimpi dan cita-cita tinggi yang telah digantungkan sejak dini. Manusia bermimpi dan bercita-cita karena mereka sadar akan masa depan yang lebih baik seperti yang telah diidam-idamkan. Malang itu mungkin, karena saya tidak punya mimpi dan harapan akan profesi sejak dini sampai suatu ketika saya memahami akan arti dan kebanggaan profesi kedokteran hewan ini yang hampir tanpa sengaja saya pilih sebagai sebenar-benarnya profesi.

Perasaan bangga akan profesi yang kita jalani akan mempertinggi daya tahan kita terhadap krisis ataupun tantangan dan profesi tersebut juga tidak akan dirasakan sebagai beban yang berat yang memaksa kita untuk menjalankannya. Membuat mimpi dan cita-cita akan cukup bagus untuk
dijadikan bahan bakar semangat kita dalam melakukan perbaikan. Namun mimpi dan cita-cita hanya akan terbatas pada kata-kata, keinginan ataupun kebanggaan semata jika tidak kita sertai dengan sebuah rencana dan juga tindakan.

Banyak orang menggambarkan akan prospek dan peluang profesi kedokteran hewan dimasa datang, namun tidak sedikit juga yang mencibirnya sebagai strata profesi kelas dua. Tidak ada yang salah jika seseorang mencibir profesi kedokteran hewan jika kita sendiri sebagai sebagai pelaku profesi masih setengah-setengah dalam menjalani profesi ini. Kita sebagai calon pemegang tongkat estafet perkembangan profesi juga belum apa-apa sudah merasa dininabobokan oleh jaminan masa depan dengan melihat trend pertumbuhan akan kebutuhan dokter hewan dari tahun ketahun yang semakin meningkat. Diperkirakan dalam sepuluh tahun ke depan, kecepatan lahirnya lulusan dokter hewan tidak akan bisa menandingi kebutuhan akan profesi ini.

Kehormatan dan kebanggaan akan profesi kedokteran hewan tidak akan segera tumbuh dan akan tetap seperti ini jika mental dan mindset ”asal jadi dokter hewan” tetap kita pelihara, yang berarti juga menunjukkan ketidaksiapan kita untuk menjadi dokter hewan yang penuh kompetensi dan dapat dibanggakan. Ketahanan mental harus kita tempa dan kita tanamkan selama kita menjalankan suatu profesi dengan memelihara semangat untuk terus melangkah kedepan dan tetap menjadi seorang pembelajar yang sejati.

Sindom complacency atau cepat puas diri yang telah lama menggerogoti dan membekap mentalitas kita sebagai dokter hewan selain akan menurunkan tingkat kompetensi kita secara pribadi dalam persaingan yang semakin menyakitkan juga akan semakin membenam-dasarkan keberadan profesi dokter hewan dimata masyarakat. Dimana dengan merasa cepat puas seorang dokter hewan tidak akan punya semangat untuk bersaing dan menjadi yang terbaik bagi profesinya dan juga masyarakat.

The Right Man in The Right Place merupakan prinsip yang harus kita pegang sebagai bagian dari rasa bangga kita akan profesi dokter hewan dengan tanpa mengesampingkan pengetahuan-pengetahuan basic non-medis dan potensi kita dibidang yang lain, untuk itu minimal perpaduan hard skill dan soft skill harus telah dimiliki seorang dokter hewan untuk meningkatkan kompetensinya. Dimana tidak seperti hard skill yang lebih menekankan pada ranah keterampilan teknis, soft skill bersifat invisible dan tidak segera. Diantara soft skill yang harus dimiliki dokter hewan antara lain: kepemimpinan, kemampuan beradaptasi, komunikasi, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, conflict resolution , dan lain sebagainya.

Perpaduan antara hard skill dan soft skill akan menjadikan dokter hewan berani berpikir kreatif dan dapat melakukan hal yang berbeda dengan orang lain tanpa menyalahi kaidah profesi. Dengan berbeda dan kreatif inilah diharapkan kita dapat meraih kesuksesan ganda sebagai seorang dokter hewan/praktisi dan sebagai entepreneur, karena orang-orang kreatif dan memiliki jiwa entepreneur akan terus maju untuk menggapai impiannya tidak perduli apapun hambatan dan perkataan orang yang berusaha menghambatnya. Kreatifitas dan keberanian melakukan sesuatu yang berbeda juga dapat mendorong mencuatnya potensi kita, dan pada saat bersamaan juga akan membenamkan kelemahan-kelemahan kita.

Entrepreneurship merupakan sebuah proses untuk menciptakan nilai melalui pemanfaatan sejumlah sumber daya dengan mengeksploitasi kesempatan atau pemanfaatan kesempatan, tanpa menghitung banyaknya sumber daya yang dimiliki. Sehingga tekad dan semangat merupakan modal utama bagi seorang entepreneur ketimbang modal lainnya.

Kesempatan dan peluang memang masih membentang luas bagi profesi kedokteran hewan, namun kita dituntut untuk mampu lebih tajam dalam melihat perubahan-perubahan dan menemukan kesempatan-kesempatan yang tersimpan di balik peluang-peluang tersebut untuk dijadikan peluang-peluang baru, sehingga profesi ini dapat berkontribusi aktif dalam perkembangan kesejahteraan masyarakat melalui peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter hewan.

Akhirnya sebagai seorang dokter hewan yang profesional dengan pendidikan multi species comparative medicine kita dihadapkan dengan tanggung jawab besar baik bagi profesi kita maupun masyarakat secara umum, untuk itu mental asal dokter hewan dengan hiasan sumpah dan kode etik hanya akan menjadi bom waktu terhadap eksistensi dan posisi tawar profesionalisme kita sebagai seorang dokter hewan ditengah masyarakat.(aleegeboy)

Labels: ,

posted by ali maftuh,DVM @ 1:42 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Google
 
About Me


Name: ali maftuh,DVM
Home: Tubanopolitan, East-Java, Indonesia
See my complete profile

myPetSally

Save 80% on pet medications

Pet-Supermarket.co.uk

Veterinary Journal
PubMed J.VetSci JVB BMC VetPathol ScienceDirect JVDI JVME JVMS JEVS AVJ
------------------
===PDF to WORD===
Veterinary e-books

vet4arab.co.cc

aahanet.org

aahanet.org

Previous Post
Powered by

BLOGGER

Add to Technorati Favorites