Image Hosted by ImageShack.us
 

geboy inside:

Save on Pet Meds at PetCareChoice.com
get over £100 worth of Free vouchers

Saturday, November 17, 2007
save animal: Refleksi persamaan anjing
Refleksi persamaan anjing

Menarik, minimal bagi saya. Sebuah parodi kompas oleh Samuel Mulia tentang binatang yang merupakan ciptaan Sang Kholik, dimana mungkin menegur kita untuk belajar dari ciptaan-Nya yang lain, selain manusia, yang mirip binatang. Karena mirip berarti tidak sama persis, jadi langsung saja belajar dari yang benar-benar
persis.


”Anjing!!” ketika kata itu digertak dengan suara keras, maka kita akan berfikir tentang manusia yang mulutnya sementara ketinggalan dirumah dan tidak turut sekolah untuk mendapatkan pendidikan.

Beda dengan kalimat ”awas anjing galak” yang sering terlihat didepan rumah mungkin ini akan terkesan biasa saja, tapi mungkin kata tersebut menimbulkan arti ganda jika yang punya rumah secara tidak langsung mau mengatakan yang galak itu sebetulnya mereka tapi memakai anjing sebagai kambing hitamnya.

Karena sama meperti mengasuh anak, menjadi baik dan tidak baik adalah karena didikan orang tuanya. Jadi anjing menjadi galak mungkin bisa jadi karena yang memilikinya juga galak.

”Anjing keren banget rumahnya!!” kata anjing disini dipakai sebagai sebuah tambahan untuk sesuatu yang mengagumkan dan penekanan akan kekaguman setengah mati.

”Mas dipikir-pikir elo emang kayak anjing ya, hehehe.....” itulah sebuah penghinaan yang dikemas dalam guyonan karena tak adanya keberanian untuk langsung mengatakan yang sebenarnya.

”Aduh... anjingnya lutu banget....” bayangkan kalimat itu disusun dengan konotasi yang sok imut dengan memegang kepala atau pipi si anjing. Kalimat tersebut akan terdengar sangat normal karena kata anjing digunakan untuk menunjuk langsung binatang berkaki empat tersebut dan bukan dipakai untuk menyindir.

Untuk mencari persamaan dan bukan perbedaan antara kita dan anjing ternyata diperoleh hasil yang sangat memalukan. Dimana setelah selama ini kita tak pernah merasa diri seperti anjing, dan setelah mencari persamaan itu ternyata kita memang seperti anjing. Sehingga jika ada yang mengatai kita seperti anjing semestinya kita tak perlu tersinggung jika memang kenyataannya demikian, kecuali memang anjing punya kaki empat.

Seperti sebuah adegan film biru (BF) yang gaya bercintanya seperti anjing ”doggy style” menyadarkan kita untuk gaya bercinta saja manusia dapat mencontek anjing sementara anjing saja tidak pernah mencontek manusia dalam hal bercinta. Mungkin ini dapat dimengerti kenapa perilaku manusia sehari-hari mirip binatang, karena naluri kita tak beda dengan binatang.

Seperti anjing juga kita pura-pura naif tetapi pada saat tertentu kita bisa menyerang orang seperti peringatan yang terpasang dipagar pintu tersebut. Kita bisa naif, kita bisa jahat. Bisa dipercaya tapi bisa menggigit orang yang mempercayai saya.

Dari parodi tersebut saya menjadi teringat akan ucapan teman ngaji kakak saya Ust. Ni’am (Gus Amiek) tentang tidak mau masuknya malaikat kerumah kita karena adanya anjing dirumah, yang dimaksud anjing disini bukanlah anjing dalam arti sebenarnya akan hewan yang memiliki empat kaki. Namun yang membuat malaikat enggan masuk kerumah dikarenakan penghuni-penghuni yang memiliki sifat seperti anjinglah yang membuat keengganan itu ada pada malaikat. Dan akhirnya jangan salahkan anjing, berkacalah pada diri anda jika anda memiliki bakat untuk bersifat seperti anjing dan barokah Tuhan yang dibawa malaikat enggan menyertai anda.
Wallohua’lam lah pokoe...

Labels: , ,

posted by ali maftuh,DVM @ 6:56 AM  
1 Comments:
  • At 7:51 AM, Anonymous Anonymous said…

    Nama2 hewan seperti: anjing, babi, monyet, dll (you know better than me) seringkali dipake sama mereka yg biasanya lagi marah or kesal pada suatu hal atw seseorang. Gimana ya kalo seandainya yg dipake itu nama2 sayuran or buah2an? Wah, lucu juga kali ya ^^! Selain ngga menyinggung (scr langsung) perasaan orang yg kita beri umpatan, kita juga ga menyakiti perasaan hewan-hewan yg sering kita sebut namanya itu ^^! Mungkin kita ga pernah kepikiran kalo sbnarnya hewan2 itu jg punya perasaan, and mereka juga ga suka kalo namanya dipake untuk sumpah serapah, yg diucapkan sbg sampah kekesalan yg disedekahkan kepada sesuatu hal atw seseorang yg dibenci. Selain itu, dgn mengganti nama2 hewan tsb dgn nama buah-buahan or sayur-sayuran, kita juga bisa membantu menyadarkan orang akan pentingnya mengkonsumsi makanan yg sehat, kaya serat, bervitamin, non kolesterol, plus halal ^^! Apalagi, sayuran dan buah2an (kalo ga salah) kan ngga punya perasaan ^^! Jadi kayanya ini solusi yg "aman" deh. Gimana? Mau coba?

     
Post a Comment
<< Home
 
Google
 
About Me


Name: ali maftuh,DVM
Home: Tubanopolitan, East-Java, Indonesia
See my complete profile

myPetSally

Save 80% on pet medications

Pet-Supermarket.co.uk

Veterinary Journal
PubMed J.VetSci JVB BMC VetPathol ScienceDirect JVDI JVME JVMS JEVS AVJ
------------------
===PDF to WORD===
Veterinary e-books

vet4arab.co.cc

aahanet.org

aahanet.org

Previous Post
Powered by

BLOGGER

Add to Technorati Favorites