 Hukum agama (Religion law) sebagai piranti dalam penegakan hukum kesejahteraan hewan
Penegakan hukum (law enforcement) merupakan salah satu diantara sekian banyak usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan hewan. Namun apakah ini dapat dijalankan..??
Hukum sebagai kaidah atau norma dapat didefinisikan sebagai himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tatatertib dalam suatu masyarakat yang bersangkutan dan memiliki sanksi bagi setiap pelanggarnya.
Jelas, hukum itu suatu himpunan bermacam-macam kaidah yang bertujuan mampertahankan tatatertib hidup bermasyarakat. Tetapi kaidah yang bertujuan mempertahankan tatatertib masyarakat terdapat pula dalam agama, dalam kebiasaan, adapt istiadat, kesusilaan dan dalam pergaulan manusia sehari-hari.
Acap kali pengaruh agama atas hukum yang berlaku pada suatu waktu dalam suatu masyarakat sangatlah besar. Agama secara langsung maupun tidak langsung telah mempengaruhi dan menjadi dasar pembentukan sebuah hukum atau peraturan bahkan menjadi bagian dari hukum itu sendiri. Hukum agama tidak melulu mengatur cara hidup manusia dihadapan Tuhannya, melainkan juga cara hidup manusia dalam bermasyarakat dan juga lingkungan disekitarnya.
Kembali dalam masalah penegakan hukum dalam lingkup kesejahteraan hewan. Penegakan hukum (law enforcement) akan dapat terwujud apabila alat paksa (dwangmiddelen) dan dasar hukum yang kuat telah kita miliki, namun kedua hal inilah yang sampai sekarang belum kita miliki (sebagai bangsa Indonesia) dalam menegakkan hukum kesejahteraan hewan. Sehingga diperlukan alternative solusi sehingga kesejahteraan hewan dapat betul-betul terwujud.
Kultur masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang agamis, mestinya dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam usaha perwujudan akan kesejahteraan hewan, kita semua harus percaya bahwa semua agama pasti memerintahkan kita menuju kebaikan dan melarang kita berbuat dosa dan kerusakan, begitupun bila hal tersebut diterapkan dalam konsep kesejahteraan hewan. Seperti yang sudah terungkap diatas bahwa hukum agama juga mengatur cara hidup manusia dengan lingkungan disekitarnya termasuk juga hewan.
Jika hukum positif menuju pada sebuah titik dimana peraturan tidak dapat mengakomodasi suatu hal yang telah menjadi haknya, maka peraturan itu harus dicari dalam suatu susunan hukum lain. Dan seharusnya hukum lain itu lebih tinggi derajadnya dan berlaku disuatu ketika. Hukum (diluar hukum positif ) inilah yang dinamakan hukum alam atau hukum agama (Religion law), sebuah hukum yang berasal dari Tuhan dimana aturan-aturan ini tercipta oleh Tuhan bersama-sama kodrat manusia dan bersifat kekal, dalam artian berlaku dimana saja, kapan saja dan tidak dapat diubah lagi. Hukum ini memiliki sanksi kompleks bail sanksi social, moral dan yang pasti sanksi Tuhan sebagai pembuat aturan.
Dalam kaitan diatas, maka sudah sepatutnya jika hukum agama (Religion law) dijadikan sebagai kunci untuk menjawab stagnansi hukum positif yang berhubungan dengan kesejahteraan hewan.
Pertanyaanya sekarang, adakah hukum tersebut mengatur lebih lanjut tentang kesejahteraan hewan..??
Hal inilah yang harusnya menjadi tugas kita sebagai masyarakat yang beragama dan peduli tentang arti kesejahteraan hewan untuk mencari dan mempelajari hukum-hukum tersebut.
SAVE ANIMALS NOW!!!, animal welfare is net price..
Ali Maftuh email : mathoh@mail.com
Kritik, saran serta komentar menenai topic diatas akan sangat berarti sebagai bentuk sebuah perbaikan, dan saya juga akan sangat berterima kasih jika ada yang dapat memberikan informasi, artikel dan referensi hukum-hukum agama (Religion law) yang mengatur kesejahteraan hewan untuk kita pelajari dan amalkan bersama-sama. Labels: home, save animal |
