Sawit percepat orang utan punah
JAKARTA - Meluasnya perubahan fungsi hutan di Kalimantan Tengah menjadi perkebunan kelapa sawit merusak habitat orang utan (pongo pygmaeus) di sana. Akibatnya, satwa itu diprediksi punah dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Centre for Orangutan Protection (COP) menyatakan, kepunahan orang utan terjadi lebih cepat daripada prediksi sebelumnya. "Pembabatan hutan untuk perkebunan kelapa sawit harus distop karena orang utan kehilangan habitat dan sumber makanannya," kata Direktur Eksekutif COP Hardi Baktiantoro saat melakukan aksi di Bundaran HI, Jakarta, kemarin (8/5). Aksi teatrikal COP tmenampilkan sepuluh "orang utan" yang dibalut perban. Diputar pula video dokumenter berjudul "Sawit Berdarah" yang menunjukkan betapa memilukannya penderitaan orang utan di kawasan perkebunan kelapa sawit.
Hardi mengatakan, berubahnya hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di Kalteng menyebabkan orang utan dilupakan statusnya sebagai hewan yang dilindungi. "Orang utan lalu hanya bisa makan tunas-tunas kelapa sawit dan sejak itu orang utan menjadi hama yang harus dibunuh," sesal Hardi.
Berdasarkan hasil investigasi COP di provinsi yang memiliki populasi orang utan terbesar itu, 242 perusahaan perkebunan sawit rata-rata masih membabat hutan dengan mengorbankan orang utan. Perusahaan itu termasuk mereka yang tergabung dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil, seperti Wilmar serta IOI dan Agro Group dari Malaysia.
Di sejumlah wilayah konsesi yang disiapkan untuk perkebunan sawit itu, COP menemukan adanya kuburan masal orang utan. "Bahkan, ada orang utan yang disantap oleh pekerja setempat," kata Novi Hardianto, koordinator program untuk permasalahan hutan.
Para ahli di Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) menyatakan, populasi orang utan di dunia pada 2004 mencapai 54.567 individu. Dengan laju kepunahan sembilan persen per tahun, diperkirakan orang utan "baru" punah pada 2015. "Namun, khusus Kalteng, kepunahan bisa terjadi dalam dua hingga tiga tahun ke depan," kata Novi.
_jawapos
Labels: home, news, save animal |